Tuesday, November 28, 2017

TUGAS BAHASA INGGRIS EXPOSITION TEXT BESERTA CONTOHNYA

EXPOSITION TEXT


v  Definition

An exposition text is a piece of text that presents one side of an issue. The purpose of the exposition is to persuade the reader or listener by presenting one side of an argument, that is, the case or the case against.

Exposition texts can be in the form of :
1.     Advertisements
2.     Spoken Arguments
3.     Editorials


v  Generic Structure

1.     Thesis (Introduction)
Introduces the author’s point of view and can preview arguments that may follow in the text. The introduction can include a previews of the arguments that will follow in the next section of the text. A question or emotional statement can be used to capture the audience attention.

2.     Arguments (Body)
That aim to convince the audience. Each new paragraph begins with a topic sentensce that introduces the argument. Details supporting the argument follow the topic sentence.
3.     Reiteration (Conclusion)
Conclusion that sum up the arguments and reinforces the author’s point of view. Emotive words are used to persuade the audience to believe the author. A conclusion summing up the arguments. The author restates his or her thesis (point of view). A summary of what has been stated in the section above may be included here.

v  Language Features

1.     Using relational process.
Relationships between and among leaders, workers, followers, partners, co-workers, etc. people knowing and caring about people.
2.     Using external conjunctions
Enhancing by linking to real world events (Holocaust, the Final Solution, death trains).
3.     Using internal conjunction
Elaborating and itemizing steps in an argument (Firstly, secondly, next, finally).
4.     Using causal conjunction (The cause of an event, because)
5.     Using contrastive conjunction (but, nevertheless)
6.     Using simple present tense (Bruno is quiet boy)

v  Example

Smoking should Be Banned In Public Area
 (Thesis)
Have you ever come home with the stench of smoke clinging to your clothes? Or inhaled a cloud of smoke as a group of smokers passed, causing you to cough and choke? Neither experience is pleasant, and this is why smoking should be banned in public areas.
(Argument)
Many countries today have laws that prohibit smoking in public places. It is because smoking affects not only the person who smoke but also non smokers as well.
(Argument)
Secondhand smoke is the third leading cause of preventable death (after active smoking and alcohol), according to the Manitoba Medical Association. They also say that the smoke contains over 4.000 chemicals, 50 of which are known to be cancer-related.
(Argument)
Secondhand smoke has been linked to heart and respiratory disease; lung, breast, cervical, and nasal sinus cancers; strokes and miscarriages.
(Argument)
In children, dangers include sudden infant death syndrome, fetal growth impairment, bronchitis, pneumonia, asthma and middle-ear disease.
(Reiteration)

Smoking is a dangerous habit that not only affects the smoker, but those around him or her. Banning the smoking in public will keep non-smokers safer. People who smoke subject themselves to deadly diseases by choice. Why should non-smokers be forced to be around it?

Monday, September 25, 2017

Proposal : Pembuatan Bahan Keras, gantungan kunci dari batok kelapa

PROPOSAL
Kerajinan Bahan Keras
“Gantungan Kunci dari Batok Kelapa”



Oleh
Yeni Rizkiyah                   (32)


SMK NEGERI 1 PUNGGING
Jl. Raya Trawas, Pungging, Mojokerto
                                     Tahun Ajaran 2015/2016

1.      Alat
·         Cutter/Alat pemotong lainnya
·         Kuas
·         Amplas
·         Alat pelubang (bor)
·         Dll

2.      Bahan
·         Batok Kelapa
·         Pernis
·         Lem
·         Pernak - pernik sebagai hiasan
·         Gantungan besi
·         Dll

3.      Cara pembuatan
·         Pertama – tama, bersihkan batok kelapa dari serabut - serabut yang masih menempel.
·         Kedua, potong batok kelapa sesuai bentuk yang diinginkan menggunakan cutter atau alat pemotong lainnya.
·         Kemudian, haluskan permukaan batok kelapa menggunakan amplas agar terlihat lebih rapi.
·         Lalu, cuci bersih batok kelapa agar menghilangkan sisa proses penghalusan dan jemur batok kelapa.
·         Setelah kering, oleskan pernis dengan menggunakan kuas pada permukaan batok kelapa agar terlihat lebih mengkilap. Kemudian jemur kembali.
·         Dan setelah itu, hias dengan menggunakan pernak – pernik sesuai selera.
·         Kemudian, buat lubang pada gantungan kunci menggunakan bor.
·         Pasang gantungan besi dengan memasukkan besi ke dalam lubang yang sudah dibuat.

·         Gantungan kunci batok kelapa sudah jadi J

Prinsip kerja dongkrak

PRINSIP KERJA
“DONGKRAK HIDROLIS”




Dongkrak adalah suatu alat untuk menaikan sesuatu yang berat. dongkrak bermacam-macam bentuknya ada yang kecil dan ada juga yang besar. Cara penggunaan dongkrak itu sangat mudah yaitu dengan cara memutar atau menggerakkan ke atas ke bawah tuas yang menjadi pemicu dongkrak itu bergerak, dongkrak akan naik dan akan mengangkan atau menaikan benda yang diatasnya.
Dongkrak dipastikan selalu ada pada setiap mobil karena apa, karena pada mobil biasa terjadi masalah yang solusinya harus menggunakan dongkrak! Contohnya saja apabila mobil mengalami pecah ban, maka untuk mengganti ban yang pecah dengan ban cadangan diperlukan dongkrak untuk menahan mobil.


Prinsip Pascal
Sebagaimana telah kita pelajari pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang kita masukan ke dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga apabila kita mandi dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan tekanan pada seluruh tubuh kita.
Nah, tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfir yang menekan permukaan air laut dan “tekanan terukur” pada kedalaman 200 meter. Jadi selain lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga atmosfir alias udara yang menekan permukaan air laut tersebut.
Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas bisa kita katakan “tekanan dalam” karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfir bisa kita katakan “tekanan luar” karena atmosfir terpisah dari fluida.
Tekanan atmosfir yang dalam kasus ini merupakan tekanan luar, bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut disalurkan pada seluruh bagian fluida. Karenanya tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (untuk kasus di atas adalah tekanan atmosfir).
Untuk semakin memahami penjelasan ini, mari kita tinjau zat cair yang berada dalam suatu wadah. Tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya (ingat kembali pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida).
Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut, sebaliknya semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman). Pada setiap titik pada kedalaman yang sama, besarnya tekanan sama.
Hal tersebut berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila kita tambahkan tekanan luar, misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama di mana-mana.





Jadi, apabila diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat “jatah” tekanan yang sama. Karenanya besar tekanan selalu sama di setiap titik pada kedalaman yang sama. Ini merupakan Prinsip Pascal, dicetuskan dan dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, Blaise Pascal (1623-1662). Pascal merupakan filsuf dan ilmuwan Perancis.
Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada cairan dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian fluida dan dinding wadah
Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :
P = tekanan
F = Gaya
A = Luas permukaan

Kata “masuk” mewakili “tekanan yang diberikan”, sedangkan kata “keluar” mewakili “tekanan yang diteruskan”.

Penerapan Prinsip Pascal
Berpedoman pada prinsip Om Pascal ini, manusia telah menghasilkan beberapa alat, baik yang sederhana maupun canggih untuk membantu mempermudah kehidupan. Beberapa di antaranya adalah Dongkrak Hidrolik, Lift Hidrolik, Rem Hidrolik, dll.


Dongkrak alias Lift Hidrolik
Cara kerja dongkrak alias lift hidrolik ditunjukkan pada gambar di bawah.



Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang memiliki dua permukaan. Pada kedua permukaan bejana terdapat penghisap (piston), di mana luas permukaan piston di sebelah kiri lebih kecil dari luas permukaan piston di sebelah kanan. Luas permukaan piston disesuaikan dengan luas permukaan bejana. Bejana diisi cairan, seperti pelumas (oli, dll).
Apabila piston yang luas permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka setiap bagian cairan juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh piston yang permukaannya kecil (gambar kiri) diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya, cairan menekan piston yang luas permukaannya lebih besar (gambar kanan) hingga piston terdorong ke atas. Luas permukaan piston yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan untuk menekan cairan juga kecil. Tapi karena tekanan (Tekanan = gaya / satuan luas) diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya yang kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika cairan menekan piston di sebelah kanan yang luas permukaannya besar. Jarang sekali orang memberikan gaya masuk pada piston yang luas permukaannya besar, karena tidak menguntungkan. Pada bagian atas piston yang luas permukaannya besar biasanya diletakan benda atau begian benda yang mau diangkat (misalnya mobil dkk).
Makanya jangan heran jika mobil yang massanya sangat besar dengan mudah diangkat hanya dengan menekan salah satu piston. Ingat bahwa luas permukaan piston sangat kecil sehingga gaya yang kita berikan juga kecil. Walaupun demikian gaya masukan yang kecil tersebut bisa berubah menjadi gaya keluaran yang sangat besar bila luas permukaan keluaran sangat besar. Jika dongkrak hidrolik dirancang untuk mengangkat mobil yang massanya sangat berat maka perancang perlu memperhatikan besar gaya berat mobil tersebut dan besarnya gaya keluaran yang dihasilkan oleh dongkrak. Semakin besar gaya berat mobil yang diangkat maka semakin besar luas permukaan keluaran dari dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran yang dihasilkan oleh dongkrak hidrolis lebih besar/sama dengan gaya berat benda yang diangkat.