PAMERAN BESAR SENI RUPA DI PAPUA
10 Oktober 2014
(Kemdikbud) Direktorat Pembinaan Kesenian dan
Perfilman, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menggelar acara bertajuk Pameran Besar Seni Rupa 2014 di
Jayapura menghadirkan karya 54 perupa dari 28 Provinsi di Indonesia
bertempat di Taman Budaya Papua, Waena, Jayapura berlangsung selama
empat hari mulai 10-14 September 2014. Pameran Besar Seni Rupa dibuka
untuk umum dari pukul 10.00-21.00 WIT.
Pameran Besar Seni Rupa Se-Indonesia,
tahun 2014 di buka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM mewakili Gubernur
Papua, selasa 10 September 2014. Kegiatan yang bertemakan Swara Nusa
“Seni Budaya Untuk Perdamaian dan Persaudaraan Dalam Prespektif
Berbangsa dan Bernegara” ini menyajikan pameran karya seni anak-anak
bangsa.
Dalam sambutan Gubernur Provinsi Papua
yang dibacakan Elia I. Loupatty mengatakan “Kegiatan ini dianggap
sangat strategis sebagaimana sesuai dengan visi Provinsi Papua Papua
bangkit mandiri dan sejahtera, untuk itu kami mengajak seluruh seniman
yang mengambil bagian dalam kegiatan ini agar dapat bangkit dan mandiri
untuk menciptakan karya-karya yang berkualitas yang dapat memberikan
kesejahteraan bangsa Indonesia”.
Pada kesempatan yang sama Drs. Pustanto,
MM selaku Kepala Sub Direktorat Seni Rupa Direktorat Pembinaan Kesenian
dan Perfilman, Direktoat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan kebudayaan
adalah menjadi bagian penting yang merupakan tanggung jawab kita semua,
untuk itu program pelestarian yang meliputi pembinaan dan pengembangan
dan pemanfaatan harus kita galakan.
Pameran
Pameran Besar Seni Rupa Se-Indonesia,
tahun 2014 diikuti oleh para perupa dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku,
Papua. Karya yang ditampilkan berupa lukisan, patung, fotografi, hingga
karya seni instalasi yang dipamerkan dalam ruang pamer maupun di luar
ruang.
Kurator Pameran Besar Seni Rupa Se
Indonesia, Adrianto Rikrik Kusmara dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
menuturkan “Masyarakat yang berkesempatan untuk mengambil bagian dalam
kegiatan ini diharapkan lebih menyadari kekayaan bangsa sehingga tumbuh
rasa apresiasi atas karya seni rupa yang di ciptakan oleh
seniman-seniman Indonesia,”
Drs. Pustanto, MM selaku Kepala Sub
Direktorat Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan
Perfilman sekaligus ketua panitia pameran menjelaskan “Pada acara ini
kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat keberagaman karya seni rupa
Indonesia yang di buat oleh para seniman Indonesia dengan latar belakang
budaya daearah yang berbeda. Sebagai bangsa yang majemuk, beragam karya
seni rupa merupakan kekayaan yang membuktikan bahwa Indonesia adalah
bangsa yang berperadaban tinggi dan tidak kalah dari bangsa lain,”
“Ajang ini juga menjadi pertukaran
informasi bersama antar perupa nusantara, sehingga tumbuh rasa apresiasi
atas karya seni rupa yang diciptakan oleh seniman Indonesia,” ujarnya,
Rabu (10/9/2014).
Kegiatan pameran besar seni rupa di
Papua merupakan kegiatan yang kedua kalinya di Indonesia yang
diselenggarakan Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman. Pameran
pertama tahun 2013 dilaksanakan di Kota Jambi, Provinsi Jambi, yang
kedua tahun 2014 dilaksanakan di Jayapura, Provinsi Papua. Perhelatan
pameran yang ketiga tahun 2015 rencananya akan digelar di Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Pendidikan
dan kebudayaan bertujuan untuk mempertemukan para perupa tanah air dan
diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas karya seni rupa
nasional, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya-karya
perupa nasional.
Sebagai tuan rumah acara ini, Papua
menampilkan ragam kekayaan seni rupa khas Papua akan ditranslasikan
dalam 5 karya seni instalasi dari 5 orang seniman lokal, beserta dengan
satu karya seni instalasi dari seniman Bali. Semuanya akan dipamerkan
di area ruang Balai Museum Papua.
Sementara itu, Ketua Sekolah Tingggi
Seni Papua (STSP), Syafiuddin mengapresiasi dengan baik kegiatan
Pameran Besar Seni Rupa di Papua karena dapat meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap seni rupa di nusantara karena di Papua kurang
informasi terkait karya seni. “Perupa-perupa Papua yang ada saat ini
baru dikembangkan adalah untuk keahliannya, belum kepada seni
melukisnya,” katanya.
Sambutan Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman yang diwakili oleh Kasubdit Pembinaan Seni Rupa, Drs. Pustanto, M.M
Pembukaan secara simbolis oleh
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I.
Loupatty, MM mewakili Gubernur Papua.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, saat mengunjungi ruang pameran.
Karya-karya yang Dipamerkan
Perupa dari DKI Jakarta, Sarnadi Adam
yang menyuguhkan 7 lukisannya diatas kanvas berukuran 85 x 105 cm dan 30
x 30 cm menampilkan tema Tarian Betawi yang merupakan ciri khas dari
adat Betawi. Perupa lainnya, Aisul Yanto yang menampilkan dua
lukisannya bertema wanita. “Sejak 7 September kami berada disini dan
kami sangat mengapresiasi kegiatan pertemuan seni rupa se Indonesia ini.
Kami juga sangat menantikan melukis diatas kulit kayu yang akan digelar
besok. Melukis dengan cara ini adalah perpaduan antara melukis modern
dan tradisional yang akan digabungkan,” paparnya.
Lukisan Yesus yang berukuran 180×130 CM
milik pelukis asal Pontianak, Christoforus A.S.HM dengan tema “Tuhan
biarkan dalam seumur hidupku aku berbuat yang terbaik untukmu” yang
dilukis diatas kanvas menggunakan cat minyak menjadi salah satu karya
yang paling diminati oleh pengunjung Pameran Besar Seni Papua Se-
Indonesia di Aula Balai Museum Expo Waena, Rabu (10/9/2014) kemarin.
Kasubdit Pembinaan Seni Rupa Direktorat
Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Drs. Pustanto. MM, menuturkan, karya
lukisan milik Christoforus asal Pontianak ini terpilih karena di anggap
layak mengingat sesuai dengan kultur dan kepercayaan masyarakat
mayoriats di Papua.
Beberapa karya yang dipamerkan pada Pameran Besar Seni Rupa