PROPOSAL
Oleh :
Yeni Rizkiyah (32)
Yeni Rizkiyah (32)
SMK NEGERI 1 PUNGGING
Jl. Raya Trawas Pungging Mojokerto
Tahun
Ajaran 2015/2016
- PENDAHULUAN
Pengasinan
telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur. Telur asin
merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah.
Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan
terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya
mengandung prot ein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih awet
telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan
telur tawar biasa.
Konsumen
terbesar produk telur asin adalah masyarakat menengah ke bawah, karena telur
asin dapat dijadikan sumber protein hewani yang murah. Disamping untuk konsumen
rumah tangga, konsumen lainnya yang sangat potensial adalah restoran, rumah
makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama- asrama, perusahaan jasa boga dan
sebagainya.
Perkembangan
industri telur asin akan mendorong perkembangan peternakan itik akan berdampak
kepada peningkatan pendapatan para peternak itik yang umumnya merupakan
masyarakat pedesaan. Industri telur asin juga dapat mengurangi ketergantungan
terhadap sumber protein mahal seperti daging.
- LATAR BELAKANG
Usaha
pembuatan telur asin adalah salah satu jenis indust ri makanan yang umumnya
berskala mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur asin
adalah telur itik/bebek, sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan
karena kebiasaan dari masyarakat kita yang menganggap telur asin berasal dari telur
itik. Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi telur asin secara umum
merupakan teknologi yang sederhana. Oleh karena itu perbedaan proses produksi
dan kualitas produk telur asin ditentukan berdasarkan cara pengolahannya.
Pembuatan
tapai memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan
dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi
adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tapai. Agar pembuatan tape
berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih,
terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk
mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan
juga harus bersih.
Proses Pembuatan Telur Asin
Bahan : - Telur bebek
5 butir
- Garam
dapur 25 gr
- Bubukan
bata atau abu dapur 300 gr
Peralatan : - Ember plastik berdiameter 15 cm
- Pengaron
- Kain bersih untuk membersihkan telur
- Panci aluminium berdiameter 15 cm
- Palu
- Kompor atau tungku
- Baskom
Pemilihan Bahan :
Telur bebek
yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika membeli telur, sebaiknya
tidak asal membeli, tetapi harus memerhatikan kualitasnya yang dapat dilihat
dari bentuk, ukuran, warna, dan berat. Telur bebek yang dipilih sebaiknya
berukuran sama.
Bata merah
yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman karena akan susah
ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika digunakan sebagai adonan
karena daya resapnya sangat rendah sehingga air dan garam tidak bisa bercampur
dengannya. Jika menggunakan abu dapur, sebaiknya dipilih yang butirannya kecil
sehingga mudah menyerap rasa asin dan garam. Abu dapur yang paling baik untuk
bahan pembuatan telur asin adalah abu dapur yang berasal dari pohon, batang,
atau daun kelapa karena banyak mengandung kalium.
Telur yang
telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut :
1. Tuangkan air ke dalam ember hingga
tiga perempatnya.
2. Masukkan telur ke dalamnya, lalu
bersihkan menggunakan kain yang sudah dibasahi hingga kotorannya lepas.
3. Ketika sedang membersihkan telur
bebek perlu diperhatikan keadaannya. Jika telur itu mengapung, berarti kualitas
telur kurang bagus sehingga perlu disingkirkan.
Telur yang
telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan agar kulit telur
kering sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih basah akan sulit
dibungkus dengan adonan batu bata atau abu dapur karena adonan tersebut akan mencair.
Batu bata
yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan palu. Bubukan batu bata
dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan pencampuran, tambahkan sedikit
air hingga membentuk adonan. Air yang ditambahkan jangan terlalu banyak agar
adonan tidak terlalu cair.
Telur yang
telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal 0,5 cm.
Pembungkusan harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga bisa merata.
Telur yang telah dibungkus dengan adonan langsung disimpan dalam pengaron.
Meletakkan telur ke dalam pengaron harus hati-hati agar adonan yang melekat
pada telur tidak rontok atau berjatuhan.
Selanjutnya,
telur tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa
yang lebih asin, telur yang sudah dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika
menginginkan rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup membiarkannya selama
7-10 hari. Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara menambah
kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang dicampurkan,
waktu untuk penggaraman semakin singkat.
Setelah
10-15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu telurnya
dibersihkan. Adonan yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang karena
masih bisa digunakan untuk membungkus telur lagi. Namun, perlu ditambahkan
garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram. Penambahan garam
dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah berkurang atau meresap ke
dalam telur.
Pencucian :
Telur yang
telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur bisa dilakukan
dengan menggunakan kain halus yang sudah dibasahi. Membersihkan telur harus
dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada telur yang pecah atau retak.
Telur yang
sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air. Ketika merebus
telur, perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur tadi. Hal ini
bertujuan agar tingkat kematangan telur tersebut merata. Ketika merebus
sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan menjadi lebih cepat dan merata.
Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan, tetap
diblarkan selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang.
Penirisan :
Telur yang
telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan ditiriskan. Penirisan
bertujuan agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek) bagian dalamnya
sehingga telur akan tetap terasa empuk.
Cara Membuat Tape Ketan Hitam
Bahan :
- ¼ kilo beras ketan hitam
- Daun pisang
untuk pembungkus secukupnya
- 2 gelas air
bersih
- Gunakan 2
butir ragi untuk membuat tape seperti biasanya
- Bisa
menggunakan gula pasir jika menghendaki rasa yang lebih manis, yaitu gula
halus dengan takaran 2 sendok makan saja.
Cara Membuat :
- Beras
ketan hitam dicuci dulu sampai bersih betul.
Proses
Pencucian Beras Ketan
- Rendam ketan hitam pada malam sebelumnya supaya empuk, karena jenis beras ketan hitam ini lebih keras.
- Jika
selesai direndam pada keesokan harinya, ambil dan tiriskan.
- Setelah
selesai ditiriskan hingga kesat, kukus beras ketan hitam sampai menjadi
setengah matang. Jika menginginkan lebih cepat dan mudah, bisa di masak
terlebih dahulu dengan sedikit air, baru setelah agak matang beras ketan
hitam kemudian diangkat dan dikukus.
- Sementara
beras ketan dikukus, persiapkanlah air panas sebanyak 2 gelas.
- Pada
saat beras ketan yang dikukus tadi sudah mengepulkan uap panasnya, siram
siram atasnya dengan air panas yang 2 gelas tadi (posisi kukusan masih
berada diatas kompor), sambil diaduk-aduk sampai semua beras ketan terkena
air panas secara merata. Teruskan mengukus sampai ketan menjadi matang.
- Jika
sudah matang, angkat beras ketan, taruh kedalam nampan atau tampah yang
besar, lalu diratakan. Biarkan beras ketan yang sudah diratakan dalam
nampan tadi sudah benar-benar menjadi dingin. Sambil menunggu beras
dingin, haluskan raginya.
- Ambil
wadah berukuran sedang, beri alas daun pisang yang rapi/menutupi seluruh
permukaan wadah. Setelah diberi alas daun pisang, masukkan lapisan pertama
beras ketan, ratakan dengan baik, lalu taburi atasnya dengan ragi yang
sudah dihaluskan tadi hingga rata. Bisa juga ditambahkan gula halus
secukupnya (Tambahkan lagi lapisan yang kedua beras ketan, taburi ragi
lagi diatasnya dan gula halus. Lakukan proses ini seterusnya hingga
ketiga, keempat, atau sampai bahan habis.
- Tambahkan daun
pisang untuk menutupi permukaan bakal tape dengan baik dan benar-benar
rapat (bisa menggunakan 2 lapis daun pisang atau ditambah dengan kain
serbet yang bersih). Tutup kembali wadah dengan tutupnya hingga rapat,
kemudian hanya didiamkan selama 3 hari 2 malam. Taruh wadah bakal tape
tersebut di tempat yang hangat.
- Jika
sudah 3 hari hari 2 malam, tape ketan baru boleh dibuka. Walaupun hanya
sekedar menengok, jangan pernah dibuka sebelum jatuh tempo
- Selesai.